Penyakit demam berdarah banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis, termasuk di Indonesia. Demam berdarah masih menjadi salah satu masalah utama kesehatan yang dihadapi masyarakat Indonesia terutama di musim pancaroba. Di musim ini nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus dengue penyebab demam berdarah berkembang biak dengan mudah
Di Yogyakarta, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sepanjang Januari-Februari 2020 di provinsi ini terjadi 1.032 kasus DBD dengan 2 orang meninggal di Kabupaten Gunung Kidul.
Salah satu cara yang dilakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah adalah dengan melakukan fogging atau pengasapan. Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas. Pencegahan demam berdarah (DBD) dengan fogging biasanya dilakukan ketika masuk musim pancaroba atau ketika angka kasus demam berdarah di suatu daerah mulai meningkat.
Fogging dilakukan dengan metode yang tepat seperti:
- Waktu terbaik melakukan fogging adalah pagi hari atau sore menjelang malam. Saat siang hari, nyamuk cenderung bersembunyi di area teduh.
- Fogging di luar ruangan hanya akan efektif jika bahan kimia yang disemprotkan benar-benar menyentuh nyamuk langsung.
- Semprotkan fogging saat temperatur lebih rendah sehingga aerosol akan lebih cepat turun ke tanah.
- Pilih waktu fogging saat tidak banyak angin. Ketika banyak angin, hanya sedikit partikel kimia yang ada di area tertentu dan belum tentu efektif mengusir nyamuk.
- Fogging saat pagi dan sore akan mengurangi dampak bahaya terhadap serangga lain yang justru memangsa nyamuk.
Foging atau penyemprotan tersebut dilaksanakan untuk mengurangi perkembangan jentik jentik nyamuk penyebab demam berdarah. Selain dengan fogging, diharapkan juga agar warga bersedia untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara mandiri dengan menyasar jentik nyamuk yang ada di lingkungan sekitar, sehingga masyarakat yang belum diserang wabah DBD dapat ikut berpartisipasi melakukan pencegahan.